Archive for September 2017

Kekasihku "Part 5 "



"Maafkan  aku  nona, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain ini"

Setibanya di jalan dia pun melihat mobil mewah sedang melintas menuju arah rumahnya, dia tau benar bukan sembarang orang yang bisa datang ketempat ini jika bukan keluarga kaya raya, karna rasa penasaran dan khawatir siapa yang datang, Rony pun mulai berlari tanpa jeda waktu untuk berhenti.

Kira-kira 25 menit berlari, nafasnya pun mulai tak dapat diatur dan mulai batuk seperti seorang yang sedang tersedak. Karna tak ingin buruannya kabur dia pun berhasil melihat siapa yang datang hari itu.

"Eh ini kan rumah keluarganya Tuan Ins?" Dia pun mulai bertanya tanya siapa gerangan yang bisa berurusan dengan tuan Ins yang super sibuk.

"Permisi, Tuan Ins nona ita sudah datang"

Lalu dengan sendirinya pagar dan pintu terbuka.

"Apa nona Ita sudah disini? Bukannya 2 hari lagi baru kesini?" Pertanyaan nya pun mulai dilontarkan berbagai macam.

Rony merasa curiga akan hal tersebut karna informasi yang dia dapat mengatakan bahwa nona Ita akan datang 2 hari lagi.

"Aduh udah sore, sebaiknya aku harus pulang.

Malam terasa sangat dingin dan Ini waktunya untuk tidur dengan nyenyak di ranjang yang paling nyaman dimuka bumi.

Line di hpnya berdering

Kepala divisi

Cor-13 nona Ita sudah berada di Nota, sebaiknya kamu bersiap dan mempersiapkan segala keperluannya apa pun itu. Aku tak ingin ada yang berantakan, kamu tau itu kan? Segala barang yg kamu butuhkan sudah kami siapkan. Semangat Cor-13

"Kepala divisi ya? Ternyata cepat diluar dugaan ku, baiklah"


Jam 8 malam Jun baru bangun dari tidur hibernasinya 😂 malas malasan di tempat tidur adalah keahliannya, dimulai dari menggerakkan tangan dan kakinya dia pun mulai beranjak dari tempat tidur vikingnya.

Sambil berjalan menuju ruang tengah, Jun melihat saudara dan orangtuanya sedang asik menonton dan berbicara dengan girangnya, matanya yang masih ngantuk terbuka

Kekasihku "Part 4"

Pameran Utama
Pameran Utama

Nama :

Tempat/Tanggal Lahir :

Umur :

Hoby :











 "Sampai nanti"

"Dasar sombong, cowok gila" ucapku ilfeel

"Aw manis nya" seru semua anak perempuan ini

"Aduh, kenapa?" Rasanya seperti dijitak kepalaku.

"Kau yang gila, dia itu orang yang baik tau, andai saja aku sepertimu senangnya" 

Aku pun hanya mengelus kepalaku yang sakit dan berusaha berdiri, kuambil tas dan sepatu ku lalu pergi. "Terimakasih ya semuanya" 

Tiba-tiba ketika aku sudah memegang gagang pintu, suanana menjadi mencekam 

"Sebelum kau pergi, ingatlah JANGAN PERNAH MUNTAH DAN PINGSAN DI HARI SELASA, KALO KAU MASIH MELAKUKANNYA AKAN KU BUNUH KAU!"

Mendengar itu aku langsung lari terbirit-birit karna ketakutan, perempuan yang tampak tak menggubrisnya ternyata menakutkan aku tak akan pernah kesini lagi, aku janji.

"Huft sial sekali aku hari ini, bisa-bisanya aku pingsan ditempat orang ramai"

Sambil berjalan aku hanya menggerutu dan menggerutu, tak percaya bahwa aku putra bapak,bisa pingsan? Ini memalukan. Aku berharap aku bisa melupakan kejadian buruk ini 😭 alay. 

Masih di SMK Rafas 

"Bapak terimakasih telah membantu kami"

"Iya sama sama Ron, lagian ini juga demi kepentingan tuan jack pasti kami akan lakukan dengan semaksimal mungkin.

"Iya pak, kalau begitu saya permisi dulu pak"

"Iya hati - hati"

Rony pun pergi meninggalkan sekolah dan kembali menuju kediaman rumahnya yang lumayan jauh dari lokasinya sekarang. Sembari berjalan dia mengambil sebungkus Surya disaku celananya tak lama kemudian asap pun mulai mengepul  kemana mana.

"Hem kasian sekali nona harus ditinggalkan lagi oleh orangtuanya padahal tahun ini tahun pertama Nona ita"

Diam-diam Rony mulai mengkhasihani nona ita yang masih remaja. Seraut wajah nona ita yang selalu mengeluh kepadanya.

Emang Setan kurang ngajar

Guys selamat malam

 Setan Kurang Ngajar


Ini baru pukul 22.26 aku baru pulang makan sama temanku, seharusnya dia pulangnya dari tadi tapi karna ada masalah ya dia ngajak aku makan, kami nyari ayam bakar langganan kami, pas kami ketempat langganan eh buset udah tutup padahal kalo jam segini masih buka, jam 23.00 mereka masih ngantar pesanan.

Nah karna gak ada kami balik lagi, dan kami nyari jalan pintas atau jalan cepat untuk nembus ke tempat makan yang ada ayam bakarnya.

Jalan yang kami jalani pun emang terlalu gelap banyak pohon dan rumput dan daun daun kering disekitarannya, nah pas itu memang aku udah was was lagian temanku ini pun baru tau kalo ada jalan pintas.

Setelah melewati jalan pintas nan gelap dan suram, kami pun melanjutkan perjalanan ke jalan tol yang lebih bagus jalannya, pas juga ditempat itu ramai orang, ternyata ada pesta rakyat gitu.

Kami pun masih bisa senyum senyum senang gimana gitu. Perjalanan kami menuju tempat makan kurang lebih 12 menit deh, pokoknya sekitaran segitu.

Setiba ditempat kami gak pake acara lama lama, kami langsung pesan

"Bu 2 mie ayam ya"

Aku langsung balik ketempat duduk

"Eh udah bilang belum sama ibunya teh obeng nya?

"Belum lah"

"Udah sana bilang sama ibunya dlu biar cepat" sambil ngambek dan bete samaku

Aku pun bangkit berdiri dengan ya begitu

"Bu teh obeng nya dua" ungkapku

"Oke"

Aku pun balik dan mengambil porsi makananku, dan gak lama kemudian

"Eh pesan bakso juga lah"

"Pke mie"

"Iya yang biasa"

Oke aku kembali beranjak dan berhenti makan

"Bu baksonya 1"

"Pake mie?"

"Iya Bu"

"Kamu pesan gimana sama ibu itu"

Sambil duduk aku bilang :

"Bu baksonya 1 pake mie" kemudian datang temanku

"Pergi sana bilang gak pake mie"

Aku langsung ya emosi gak jelas tapi sambil senyum

"Bu baksonya gak pake mie Bu"

"Oke"

Yah kami pun makan dengan lahap

Akhirnya setelah selesai kami istirahat 2 menit lalu berangkat pergi, kami pulang pun tidak lewat jalan yang tadi melainkan lawan arah.

Lalu sepanjang perjalanan entah kenapa perasaanku mendadak tak karuan, perasaan yang tak jelas, ini aku gak suka.

"Nanti temanin aku sampe pos Pertamini tadi yaa, aku gak berani soalnya gelap"

"Iya baiklah" padahal aku jalan kaki pulang kerumah lagi

Setiba mau dekat, kurang lebih 10m temanku minta berhenti dan ditempat itulah aku berhenti menemaninya.

"Yaudah aku pergi ya"

"Iya hati-hati, jangan main hp"

"Dada aku pergi ya"

Setelah temanku pergi meninggalkanku, entah kenapa perasaan aneh nan runyam kembali mengusikku, kulihat ternyata tempat yang temanku berhenti adalah tempat yang benar benar menyeramkan 😠

Iya aku berusaha untuk tidak berpikir aneh aneh dan tidak macam macam namun kehendak berbicara lain dan ketika aku ingin beranjak jalan kerumah.

"Suara orang menangis dibalik tempat gelap yang bertingkat itu"

Aku coba untuk santai

Tapi .. sangat disayangkan ... gak bisa di kompromi ...

Eh anjirr...

Entah kenapa kaki gue

Badan gue

Bulu kuduk gue berdiri

Dan seketika itu gue larii

Seolah olah gue lagi jogging

"Eh anjing, sekali lagi gue gak akan anjing"

"Dasar setan kurang ngajar"

Aduh nafas Gue ngos ngosan

Dan kalo ada jalan gelap, gue langsung buka hp pasang musik keras sambil berjalan pulang. Alhasil gue nyampe kerumah dengan keadaan capek dan tidak percaya kejadian tadi.

- Copyright © Diary Penjelajah waktu - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -